3 Matriks
Matriks sering kali digunakan untuk mengorganisir dan menganalisis data yang kompleks. Beberapa aplikasi matriks dalam Teknik Pertambangan meliputi:
Sistem Persamaan Linear: Dalam perencanaan tambang, matriks digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan yang menggambarkan hubungan antara variabel seperti volume material, biaya, dan waktu.
Analisis Data Geologi: Matriks dapat merepresentasikan data geologi seperti komposisi mineral, kedalaman, dan sifat fisik dari berbagai lapisan tanah atau batuan. Analisis ini penting untuk menentukan strategi penambangan yang optimal.
Modeling: Matriks digunakan dalam pemodelan geomekanika untuk menganalisis stabilitas lereng dan desain struktur bawah tanah.
3.1 Definisi Matriks
Matriks adalah susunan bilangan, simbol, atau ekspresi yang terorganisir dalam bentuk baris dan kolom. Dalam aljabar linear, matriks digunakan untuk merepresentasikan sistem persamaan linear, transformasi linier, dan berbagai operasi matematis lainnya. Matriks memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk fisika, ekonomi, dan teknik.
3.2 Bentuk Umum Matriks
Matriks biasanya dinotasikan sebagai:
Dalam hal ini:
menunjukkan elemen pada baris ke- dan kolom ke- , adalah jumlah baris, adalah jumlah kolom.
Sebagai contoh, sebuah matriks berukuran
Dalam matriks ini, ada 3 baris dan 2 kolom.
3.3 Operasi Matriks
Beberapa operasi dasar yang dapat dilakukan pada matriks meliputi:
3.3.1 Penjumlahan dan Pengurangan
Dua matriks dapat dijumlah/dikurang jika memiliki dimensi yang sama. Penjumlahan/Pengurangan dapat dilakukan dengan menjumlahkan elemen-elemen yang sesuai.
Penjumlahan/Pengurangan dua matriks
Hasil penjumlahan matriks
Dengan kata lain, elemen-elemen dari matriks hasil penjumlahan
3.3.2 Perkalian
Perkalian matriks dilakukan dengan cara mengalikan baris dari matriks pertama dengan kolom dari matriks kedua. Matriks yang dapat dikalikan memiliki aturan dimensi yang spesifik; jika matriks
di mana elemen-elemen dari matriks
Dimana:
adalah elemen pada baris ke- dan kolom ke- dari matriks . adalah elemen pada baris ke- dan kolom ke- dari matriks .
Misalkan kita memiliki dua matriks
Matriks
Matriks
Untuk menghitung elemen
Elemen
Dengan elemen-elemen dari matriks hasil
Artinya, setiap elemen
3.3.3 Transpos
Transpos dari matriks
Jika elemen dari matriks
Artinya, elemen pada baris ke-
Misalkan kita memiliki matriks
Maka transpos dari matriks
Sifat-sifat Transpos:
Transpos dari Transpos
Penjumlahan Matriks
Perkalian Matriks
Transpos matriks merupakan operasi penting dalam aljabar linear, yang memungkinkan kita untuk melakukan berbagai manipulasi dan analisis terhadap matriks dengan mudah. Dengan memahami cara transpos matriks, kita dapat menerapkan sifat-sifat dan aturan-aturan dalam berbagai konteks matematika dan aplikasi lainnya.
3.3.4 Determinant
Determinant adalah nilai yang terkait dengan matriks persegi dan digunakan untuk menentukan apakah matriks tersebut memiliki invers.
Determinant dari matriks
Penghitungan Determinan:
Determinant Matriks 2x2
Untuk matriks
berukuran :Determinannya dihitung dengan rumus:
Determinant Matriks 3x3
Untuk matriks
berukuran :Determinannya dihitung dengan rumus:
Sifat-sifat Determinan:
Determinant Matriks Identitas
Jika salah satu baris atau kolom dari matriks adalah nol
Determinant dari matriks yang ditukar Jika dua baris (atau dua kolom) dari matriks ditukar, maka determinan akan berubah tanda:
Determinant dari hasil kali matriks
Determinant dari matriks invers
Determinant adalah alat penting dalam aljabar linear, memberikan informasi mengenai sifat matriks dan digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pemecahan sistem persamaan linear, analisis kestabilan, dan dalam geometri untuk menentukan volume. Memahami cara menghitung dan sifat-sifat determinan sangat penting untuk analisis matriks.
3.3.5 Invers
Invers matriks adalah matriks yang, ketika dikalikan dengan matriks asli, menghasilkan matriks identitas. Tidak semua matriks memiliki invers; hanya matriks persegi (matriks dengan jumlah baris dan kolom yang sama) yang dapat memiliki invers, dan matriks tersebut harus bersifat invertible, yaitu determinannya tidak sama dengan nol.
Invers dari matriks
di mana
Metode Adjoin (Cofactor)
Untuk menghitung invers dari matriks
berukuran :Inversnya dapat dihitung dengan rumus:
Dengan catatan bahwa
.Metode Gauss-Jordan
Metode ini melibatkan pembentukan matriks augmented yang menggabungkan matriks
dengan matriks identitas dan menerapkan operasi baris elementer hingga matriks menjadi matriks identitas. Matriks identitas yang dihasilkan di sisi kanan dari matriks augmented akan menjadi invers dari .
Sifat-sifat Invers:
Invers dari Matriks Identitas
Invers dari Hasil Kali Matriks
Invers dari Invers
Jika
memiliki invers, maka juga memiliki invers.
Misalkan kita memiliki matriks
Untuk menghitung inversnya, kita terlebih dahulu menghitung determinannya:
Karena
Invers matriks adalah konsep fundamental dalam aljabar linear, digunakan dalam pemecahan sistem persamaan linear, analisis kestabilan, dan banyak aplikasi matematis lainnya. Memahami cara menghitung dan sifat-sifat invers sangat penting dalam analisis matriks.
Jumlahkan hasil kuadrat:
Ambil akar kuadrat dari jumlah tersebut:
3.4 Terapan Matriks
3.4.1 Analisis Data
Seorang ahli geologi sedang menganalisis data dari tiga lokasi pengeboran yang berbeda. Pada setiap lokasi, mereka mengukur komposisi dua jenis mineral. Hasil pengukuran tersebut disusun dalam bentuk matriks sebagai berikut:
Dalam matriks ini, setiap baris mewakili lokasi pengeboran, dan setiap kolom mewakili persentase komposisi mineral di setiap lokasi. Ahli geologi ingin mengetahui beberapa hal berikut:
- Penjumlahan komposisi total per lokasi: Tentukan jumlah total komposisi mineral di setiap lokasi pengeboran
. - Lokasi dengan komposisi mineral tertinggi: Di lokasi manakah total komposisi mineral (Komposisi 1 + Komposisi 2) paling tinggi?
- Rata-rata komposisi mineral: Hitung rata-rata komposisi dari setiap jenis mineral (Komposisi 1 dan Komposisi 2) di semua lokasi.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, Anda dapat menggunakan konsep dasar matriks dan operasi penjumlahan.
Langkah Penyelesaian:
Untuk menghitung penjumlahan komposisi total per lokasi, kita perlu menjumlahkan komposisi 1 dan komposisi 2 di setiap baris:
- Lokasi
- Lokasi
- Lokasi
- Lokasi
Untuk menemukan lokasi dengan komposisi tertinggi, kita bandingkan jumlah total setiap lokasi:
- Lokasi
- Lokasi
(tertinggi) - Lokasi
Jadi, lokasi dengan total komposisi tertinggi adalah Lokasi B.
- Lokasi
Untuk menghitung rata-rata komposisi mineral, kita ambil rata-rata dari setiap kolom:
- Komposisi 1:
- Komposisi 2:
Rata-rata komposisi mineral untuk Komposisi 1 adalah 0.5 dan untuk Komposisi 2 adalah 0.8.
- Komposisi 1:
Dengan menggunakan matriks di atas, kita dapat menganalisis data geologi secara efisien dan membuat kesimpulan yang dapat membantu perencanaan proyek pertambangan.
3.4.2 Transformasi Koordinat
Seorang insinyur pertambangan sedang bekerja di tambang bawah tanah dan ingin memodelkan pergerakan sebuah alat berat yang bergerak di sepanjang terowongan. Alat berat tersebut awalnya berada pada posisi vektor:
Namun, karena medan tambang yang tidak rata, alat ini mengalami transformasi koordinat. Pergerakan alat tersebut dimodelkan dengan menggunakan matriks transformasi
Faktor ini menunjukkan bahwa pergerakan alat berat di sepanjang sumbu
Pertanyaannya, tentukan posisi baru alat berat tersebut setelah mengalami transformasi ini. Visualisasikan pergerakan alat berat tersebut dari koordinat awal hingga koordinat akhir.
Diketahui:
Vektor posisi awal alat berat:
Matriks transformasi
Dengan menghitung transformasi
Artinya, alat berat kini berada di koordinat
Berikut ini diperlihatkan visualiasai vektor