Bab 5 Ukuran Pemusatan Data

5.1 Pengantar Ukuran Pemusatan

5.1.1 Definisi dan Konsep Ukuran Pemusatan

5.1.2 Pentingnya Ukuran Pemusatan dalam Analisis Data

5.2 Mean (Rata-rata)

5.2.1 Pengertian Mean

5.2.2 Rumus dan Cara Menghitung Mean

5.2.3 Contoh Perhitungan Mean

5.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Mean

5.3 Median

5.3.1 Pengertian Median

5.3.2 Rumus dan Cara Menghitung Median

5.3.3 Contoh Perhitungan Median untuk Data Ganjil dan Genap

5.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Median

5.4 Modus

5.4.1 Pengertian Modus

5.4.2 Identifikasi Modus dalam Data

5.4.3 Contoh Perhitungan Modus

5.4.4 Modus untuk Data Kategorikal dan Kuantitatif

5.4.5 Kelebihan dan Kekurangan Modus

5.5 Perbandingan antara Mean, Median, dan Modus

5.5.1 Kapan Menggunakan Mean, Median, atau Modus

5.5.2 Situasi di mana Mean Tidak Mewakili Data dengan Baik

5.5.3 Pengaruh Outlier terhadap Mean, Median, dan Modus

5.5.4 Hubungan antara Mean, Median, dan Modus dalam Distribusi Data (Simetris vs. Asimetris)

5.6 Ukuran Pemusatan untuk Data Kelompok

5.6.1 Mean untuk Data Kelompok

5.6.2 Median untuk Data Kelompok

5.6.3 Modus untuk Data Kelompok

5.6.4 Contoh Perhitungan Ukuran Pemusatan untuk Data Kelompok

5.7 Ukuran Pemusatan dalam Data Terdistribusi

5.7.1 Mean dan Median dalam Distribusi Normal

5.7.2 Mean dan Median dalam Distribusi Positif dan Negatif

5.7.3 Analisis Bentuk Distribusi Berdasarkan Ukuran Pemusatan

5.8 Ukuran Pemusatan dalam Berbagai Jenis Data

5.8.1 Ukuran Pemusatan untuk Data Nominal

5.8.2 Ukuran Pemusatan untuk Data Ordinal

5.8.3 Ukuran Pemusatan untuk Data Interval dan Rasio

5.9 Aplikasi Ukuran Pemusatan dalam Studi Kasus

5.9.1 Studi Kasus dalam Bisnis

5.9.2 Studi Kasus dalam Kesehatan

5.9.3 Studi Kasus dalam Pendidikan

5.10 Visualisasi Ukuran Pemusatan

5.10.1 Diagram Batang dan Modus

5.10.2 Box Plot dan Median

5.10.3 Histogram dan Mean

5.10.4 Interpretasi Visualisasi dalam Konteks Ukuran Pemusatan